Desa Sehat, Anak Kuat: Upaya Edukasi Stunting di Jeruklegi Kulon

Mengenal Stunting

Stunting adalah kondisi gagal pertumbuhan pada anak karena kekurangan gizi kronis, terutama pada periode 1.000 hari pertama kehidupan, yaitu mulai dari kehamilan hingga usia dua tahun anak. Stunting dapat menyebabkan anak mengalami keterlambatan dalam pertumbuhan fisik dan perkembangan otak yang dapat berdampak pada kualitas hidup anak hingga dewasa.

Di Desa Jeruklegi Kulon, masalah stunting menjadi perhatian utama bagi masyarakat dan pemerintah setempat. Kepala Desa Jeruklegi Kulon, Bapak Ritam Sugiarto, bersama dengan tim kesehatan desa dan relawan, telah melakukan upaya edukasi dan pencegahan stunting secara aktif di desa ini.

Edukasi Stunting di Desa Jeruklegi Kulon

Upaya edukasi tentang stunting di Desa Jeruklegi Kulon dilakukan melalui berbagai kegiatan seperti penyuluhan, workshop, dan pelatihan. Dalam penyuluhan, masyarakat desa diajarkan tentang pentingnya pola makan yang seimbang dan kaya gizi untuk pertumbuhan anak. Mereka juga diajarkan tentang pentingnya memberikan ASI eksklusif pada bayi selama enam bulan pertama kehidupan.

Selain itu, pemerintah desa juga telah membentuk kelompok ibu PKK (Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga) yang bertugas untuk melakukan pendampingan kepada ibu hamil dan balita di desa. Kelompok ini memberikan informasi tentang pentingnya pemberian makanan bergizi kepada anak, serta memberikan contoh dalam menyusun menu makanan harian yang sehat dan seimbang.

Workshop dan pelatihan juga rutin diadakan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat tentang cara menyediakan makanan bergizi, metode pemberian makan pada balita, dan pentingnya kebersihan dalam makanan. Dalam workshop ini, masyarakat desa diajarkan untuk mengolah bahan makanan yang terjangkau dan mudah didapatkan di desa menjadi makanan bergizi yang sesuai untuk anak-anak.

Kesuksesan Program Edukasi Stunting

Program edukasi stunting di Desa Jeruklegi Kulon telah memberikan dampak yang positif. Melalui upaya ini, kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi dan pola makan yang sehat telah meningkat. Para ibu di desa telah mengubah pola makan dan memberikan perhatian lebih pada gizi anak-anaknya.

Hasil dari upaya ini juga terlihat dalam angka stunting di Desa Jeruklegi Kulon yang mengalami penurunan signifikan. Dengan adanya edukasi stunting, tingkat kejadian stunting di desa ini turun dari 30% menjadi 15% dalam kurun waktu dua tahun.

Kepala Desa Jeruklegi Kulon, Bapak Ritam Sugiarto, berharap program edukasi stunting ini bisa berlanjut dan memberikan dampak yang lebih besar lagi. Ia berharap anak-anak di desa dapat tumbuh sehat dan kuat serta memiliki kualitas hidup yang lebih baik di masa depan.

Desa Sehat, Anak Kuat: Upaya Edukasi Stunting di Jeruklegi Kulon.

Sumber:

Desa Sehat, Anak Kuat: Upaya Edukasi Stunting Di Jeruklegi Kulon

Bagikan Berita