Desa Jeruklegi Kulon, yang terletak di kecamatan Jeruklegi, Kabupaten Cilacap, telah melakukan inovasi dalam kurikulum pendidikan lokal dengan mengintegrasikan pendidikan non-formal. Inovasi ini bertujuan untuk memberikan pengalaman pembelajaran yang diversifikasi dan relevan bagi penduduk desa, terutama bagi anak-anak dan remaja.
Integrasi Pendidikan Non-Formal
Inovasi kurikulum di Desa Jeruklegi Kulon melibatkan integrasi pendidikan non-formal, yang mencakup berbagai kegiatan dan program di luar kurikulum formal sekolah. Ini termasuk kegiatan kelas tambahan, pelatihan keterampilan, dan program pengembangan kepribadian. Dengan mengintegrasikan pendidikan non-formal, desa ini berusaha menyediakan pendidikan yang lebih holistik dan komprehensif bagi warganya.
Salah satu contoh program pendidikan non-formal yang diintegrasikan dalam kurikulum adalah kelas tambahan Bahasa Inggris. Melalui program ini, anak-anak dan remaja desa memiliki kesempatan untuk mempelajari bahasa yang penting dalam era globalisasi saat ini. Selain itu, mereka juga dilatih keterampilan praktis seperti berkomunikasi, bekerja dalam tim, dan memecahkan masalah. Semua kegiatan ini bertujuan untuk membantu mereka menjadi individu yang siap menghadapi tantangan di masa depan.
Pendirian Pusat Pembelajaran Desa
Sebagai bagian dari inovasi ini, Desa Jeruklegi Kulon juga mendirikan Pusat Pembelajaran Desa. Pusat ini merupakan pusat pendidikan non-formal yang menyediakan berbagai program dan kegiatan untuk memperkaya pengalaman belajar penduduk desa. Di Pusat Pembelajaran Desa, warga desa dapat mengakses kelas tambahan, workshop keterampilan, diskusi kelompok, dan beragam kegiatan budaya dan olahraga.
Bapak Ritam Sugiarto, Kepala Desa Jeruklegi Kulon, menjelaskan bahwa inovasi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan desa dan memberikan kesempatan yang sama bagi semua penduduk desa untuk mengembangkan potensi mereka. Dengan adanya Pusat Pembelajaran Desa, desa ini berharap dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif dan memfasilitasi kolaborasi antarwarga desa dalam menciptakan solusi untuk masalah lokal.
Penerimaan Masyarakat
Inovasi kurikulum ini telah menerima respon positif dari masyarakat. Banyak warga desa yang menyambut baik adanya pendidikan non-formal yang terintegrasi dalam pembelajaran lokal. Mereka mengakui pentingnya memiliki pilihan pendidikan yang beragam dan relevan dengan kebutuhan mereka.
Seorang warga desa, Ibu Siti, berbagi pengalaman bahwa anaknya telah merasakan manfaat dari inovasi ini. Sebelumnya, anaknya hanya mendapatkan pendidikan formal di sekolah, namun dengan adanya program pendidikan non-formal, anaknya dapat mengembangkan minat dan bakatnya melalui kelas tambahan musik dan seni rupa.
Penutup
Inovasi kurikulum Desa Jeruklegi Kulon, yang mengintegrasikan pendidikan non-formal dalam pembelajaran lokal, merupakan langkah maju dalam meningkatkan kualitas pendidikan di tingkat desa. Dengan memberikan kesempatan yang lebih luas bagi warga desa untuk mengembangkan potensi mereka, diharapkan akan tercipta generasi yang lebih berkualitas dan mampu menghadapi tantangan masa depan.
Berbagai program dan kegiatan pendidikan non-formal di Desa Jeruklegi Kulon dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam mengembangkan pendidikan lokal yang inklusif dan relevan. Dengan inovasi seperti ini, diharapkan pendidikan di Indonesia dapat semakin merata dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi semua warga negara.